TNI AL–Dispenlantamal3. Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, S.E., M.M. mendampingi Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksdya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP. melaksanakan kunjungan kerja ke Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten, PT. Indonesia Power Suralaya dan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) P. Sangiang sekaligus meninjau pemancar CSS (coastal surveillance system/sistem pengawasan pantai) bertempat di Lanal Banten, Rabu (27/03/2024).
Pangkoarmada RI dalam kunjungan kerjanya mengatakan “Lanal Banten memiliki posisi yang sangat strategis karena terdapat Selat Sunda sebagai salah satu selat tersibuk di Indonesia merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang menghubungkan perairan Samudera Hindia melewati Selat Karimata menuju Laut Natuna. Maka tugas Lanal Banten menjadi sangat berat untuk melaksanakan pengawasan terhadap jalur laut, perlindungan lingkungan laut dan jalur lintas perdagangan bahkan ancaman kejahatan di atau lewat Selat Sunda. Penggunaan Selat Sunda sebagai jalur alternatif dari Selat Malaka memainkan peranan yang sangat penting jika Selat Malaka mengalami permasalahan, maka Selat Sunda akan menjadi rute alternatif tersingkat bagi kapal-kapal untuk mencapai Samudera Pasifik ataupun Samudera Hindia. Proyeksi dan kenyataan seperti ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan Lanal Banten dalam melaksanakan pengamanan angkutan laut, penyelundupan Narkoba dan baby lobster, illegal fishing serta pelanggaran pelayaran”.
Selanjutnya Pangkoarmada RI menjelaskan “Keberadaan Posal Sangiang memiliki nilai sangat strategis ditinjau dari posisinya yang berada di Selat Sunda dengan tugas untuk mendeteksi dini ALKI I sebagai lintasan jalur pelayaran kapal-kapal dalam negeri maupun asing dari Selatan ke Utara atau sebaliknya. Penggunaan pemancar CSS sangat diperlukan sebagai alat pengawasan dan deteksi dini untuk meningkatkan efektifitas pengamanan dan pengawasan melalui identifikasi ancaman secara lebih cepat dan akurat. Fokus utamanya adalah pada identifikasi adanya potensi ancaman dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan deteksi dini di Selat Sunda. Identifikasi potensi ancaman dapat dilakukan dengan lebih efektif dan strategi respons yang tepat dapat segera dilakukan guna mengatasi ancaman yang ada”.
(Dispen Lantamal III Jakarta)