
Jakarta Wartanusantara.com.
Menghadapi krisis air bersih saat ini, dimana sebagian warga Jakarta masih banyak yang sangat membutuhkan air bersih.
Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta Perumda PAM Jaya agar segera menuntaskan masalah kebocoran; baik kebocoran yang diakibatkan kerusakan pipa (korosi) maupun kebocoran akibat pencurian oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dr Ir H. Rasyidi HY.CPM.MM.MA.mengatakan bahwa sejak pengambil alihan dari perusahan swasta
PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta pada tahun lalu. Tingkat kebocoran ( RNW) di PAM Jaya masih berkisar 46 % .
” Kita ingin tahu sudah sejauh mana progresif penanggulangan masalah kebocoran tersebut. Setidaknya mereka dalam setahun ini harus mampu menurunkan kebocoran tersebut menjadi 20%”kata Rasyidi kepada Wartanusantara di Kebun Sirih Selasa (26/9/23).
Politisi PDI.Perjuangan ini kemudian meminta PAM Jaya harus segera merealisasikan Komitmen PAMJaya untuk menghasilkan air higienis siap minum untuk warga Jakarta.
” PAM Jaya juga punya kommitmen akan menyediakan atau memproduksi air higienis siap minum, bagaimana , kapan hal tersebut akan tewujud” kata.Rasyidi menambahkan
Rasyidi juga meminta agar PAM Jaya Jaya memperbanyak Reservoir Water ( Cadangan air) di berbagai wilayah terutama daerah yang belum.tersentuh dengan pipanisasi.
” Karena sampai saa ini masih banyak wilayah yang belum terdapat Reservor Water (cadangan air) terutama di daerah pinggiran ” imbuhnya
Selain itu Dia berharap PAM Jaya juga melakukan pengawasan terhadap penggunaan air tanah kalau perlu menaikan pajaknya.
” Sudah saatnya Pemprov DKI melalui Perumda PAM Jaya melakukan inspeksi penggunaan air tanah terutama terhadap bangunan bangunan besar seperti Hotel , Appartement dan Perkantoran ” ujar Rasyidi.
” Pemasukan dari pajak air tanah kan bisa dipergunakan untuk membangun pipanisasi ” pungkasnya.(us)
