Polres Jakarta Timur pada Selasa 3 Oktober 2023 kembali menyampaikan hasil autopsi terkait kematian CHR (16) putra pamen TNI AU yang ditemukan tewas di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma pada Minggu 25 September 2023 lalu, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata menegaskan, bahwa dari hasil autopsi diketahui korban masih dalam keadaan hidup saat tubuhnya terbakar.
“Hasil visum et repertum dan autopsi ditemukan sebab kematian, dimana terdapat enam luka tusukan, tiga tusukan ini berada di hati dan berakibat fatal.
Selain luka tusuk, tubuh korban terbakar hampir seluruhnya. Tingkat terbakarnya tubuh korban mencapai 91 persen, tuturnya.
Menurut Leonardus, korban diduga masih hidup saat api membakar tubuhnya, hal itu berdasarkan adanya jelaga yang ditemukan pada tubuh korban.
Sebelumnya, Polres Jakarta Timur menyita sebanyak 18 CCTV untuk mengungkap misteri kematian CHR (16) putra perwira TNI AU tewas di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dari 18 CCTV tersebut, hanya empat CCTV yang merekam detik-detik korban sebelum peristiwa tersebut.
Di TKP tidak ditemukan DNA orang lain, juga bercak darah tidak ditemukan darah orang lain, selain korban.
Dan dari penyelidikan hp korban tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan. Dan kini sedang dilakukan evaluasi kondisi psikologis korban, dari orang tua serta teman-temannya.
Sementara, dansatpom Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Pom Made Oka Darmayasa juga menambahkan, bahwa terkait CCTV krusial yang mengarah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya CHR (16), anak perwira TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Ternyata kamera pengintai yang seyogyanya dapat mengungkap misteri kematian CHR mengalami kerusakan, Kebetulan lagi trouble dan ini sedang proses maintenance, ujar Made Oka dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur.
Menurut dia, CCTV rusak sebelum peristiwa kematian CHR. “Kebetulan CCTV yang mengarah ke TKP rusaknya sebelum peristiwa. Jadi ini sudah proses maintenance, katanya. Dia menjelaskan kegunaan Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma yang dipakai secara berkala ketika ada tamu VVIP. Personel akan ditugaskan di Pos Spion itu untuk melakukan tugas pengamanan tamu. Pos Spion ini digunakan secara temporary. Jadi saat pengamanan VVIP kami tempatkan personel di sana untuk melaksanakan kegiatan pengamanan, ucapnya. (Red)