Pertemuan Hisfarsi DKI Jakarta mempersiapkan rencana PIT dan Mukernas 2025
JAKARTA,
Hisfarsi DKI Jakarta terpilih menjadi tuan rumah PIT & Mukernas 2025, yang ditetapkan pada pertemuan di Semarang pada Mei 2024. Ini adalah kebanggaan bagi DKI Jakarta dan menjadi kesempatan emas untuk membuktikan kapabilitasnya dalam menyelenggarakan acara besar ini. “Dengan persiapan yang matang, saya yakin Hisfarsi DKI Jakarta mampu menyelenggarakan pertemuan yang tidak hanya sukses dari segi pelaksanaan, tetapi juga mampu mendorong kemajuan pelayanan kefarmasian di Indonesia,” ujar apt. Dra. Renny Septini, MARS, M.M., Ketua Hisfarsi DKI Jakarta.
Persiapan terus berjalan untuk menyambut acara besar ini. Salah satu langkah penting adalah pertemuan kepala instalasi farmasi yang tergabung dalam Hisfarsi DKI Jakarta, yang untuk pertama kalinya diadakan secara offline di Lumire Hotel pada 29 Juni 2024. Acara ini dikemas dalam konsep sharing session bertema “Tips dan Trik Mengendalikan Ketersediaan Obat dan Alkes di RS”.
Ini menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan strategi dalam mengelola persediaan obat dan alat kesehatan. Di era yang penuh tantangan ini, kolaborasi dan sinergi antara kepala instalasi farmasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan farmasi di DKI Jakarta. Sharing session ini menghadirkan dua narasumber, yaitu apt. Astria Permana, M.Farm (RS Mandaya Royal Puri) dan apt. Dita Rosyita Dewi, S.Farm (RS PON). Kedua narasumber berbagi tips dan trik dalam pengendalian obat dan alkes di rumah sakit swasta maupun rumah sakit vertikal Kemenkes. apt. Astria Permana, M.Farm, dari RS Mandaya Royal Puri, menekankan pentingnya pengelolaan persediaan yang efisien di rumah sakit swasta. “Kami menerapkan sistem inventory berbasis digital yang memungkinkan kami memantau stok obat dan alkes secara real-time,’’ jelas Astria Permana. ‘’Dengan sistem ini, kami dapat mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan stok yang bisa berdampak pada pelayanan pasien,” lanjut Astria Permana. Selain itu, RS Mandaya Royal Puri juga menerapkan strategi pengadaan yang fleksibel dengan membangun kerjasama erat dengan berbagai distributor obat dan alkes. Dengan begitu dapat memastikan ketersediaan barang dalam waktu singkat.
apt Dra. Renny Septini MARS, M.M., Ketua Hisfarsi DKI Jakarta
Di sisi lain, apt. Dita Rosyita Dewi, S.Farm, dari RS PON (Rumah Sakit Pusat Otak Nasional), berbagi pengalamannya dalam mengelola persediaan obat dan alkes. “Kami menggunakan sistem manajemen berbasis aplikasi yang dikembangkan oleh Kemenkes untuk memastikan ketersediaan obat dan alkes,’’ tutur Dita Rosyita Dewi. ‘’Sistem ini memungkinkan kami untuk melakukan forecast kebutuhan berdasarkan data historis dan tren penyakit,” ujar Dita Rosyita Dewi. Selain itu, RS PON juga fokus pada pelatihan rutin bagi staf farmasi untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam manajemen persediaan.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh apoteker anggota Hisfarsi DKI Jakarta untuk sekaligus membahas rencana diselenggarakannya PIT dan Mukernas Hisfarsi pada 2025 mendatang. Dalam kesempatan itu, sekali lagi Renny Septini menekankan pentingnya kebersamaan dan kekompoakan Hisfarsi DKI Jakarta, untuk bisa bersama meningkatkan kualitas pelayanan farmasi tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga di Indonesia